Macam Macam Cara Bisnis Budidaya Tanaman Hias

Macam Macam Cara Bisnis Budidaya Tanaman Hias | Berjualan Tanaman Hias itu tidak harus membuka lapak di pinggir-pinggir jalan atau di sentra-sentra tanaman hias. Bisnis Tanaman Hias kini semakin berkembang dan lebih  maju. Pelaku bisnis tanaman hias yang sukses tidak selalu harus mempunyai lapak di pinggir jalan. Bisnis Tanaman Hias bahkan bisa  dilakukan secara online.

Cara Bisnis Budidaya Tanaman Hias
Nah untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan bahas beberapa model bisnis yang biasa dilakukan oleh pebisnis Tanaman Hias.

Sewa dan Buka Gerai Tanaman Hias.


Ini cara paling konvensional. Jual tanaman hias dengan cara menyewa lapak di tempat terbuka.

Kalau Anda punya nyali dan mau sedikit nekad, bisa gunakan lahan kosong milik pengembang yang tidak difungsikan atau lahan kosong milik siapa saja. Cuma konsekuensinya, Anda harus siap-siap dikejar petugas Trantib dan berurusan dengan para preman. Jelas, cara ini tidak dianjurkan. Yang paling baik, sewa saja secara resmi lapak-lapak di sentra-sentra tanaman hias yang juga resmi. Di Jabodetabek misalnya ada di Ragunan, Jakarta Selatan; Flona Alam Sutera, Serpong Tangerang dan Pusat Tanaman Hias BSD City di Kompleks Taman Tekno.

Menyewa lapak di sentra penjualan tanaman hias resmi, selain tidak dikejar-kejar petugas Trantib, Anda juga tidak perlu repot-repot promosi. Karena sentra tanaman itu sendiri sudah mampu mengumpulkan pengunjung. Paling tidak, kalau Anda belum punya pelanggan, kalau nasib baik, ada pelanggan tetangga kesasar masuk ke gerai Anda. Yang perlu Anda lakukan tinggal memajang tanaman-tanaman yang bagus, memasang karyawan yang ramah dan membuat gerai Anda menyenangkan.

Sewa Stand dan Ikut Pameran.

Pameran Tanaman Hias merupakan ajang promosi dan ajang penjualan yang bagus. Pihak penyelenggara melakukan banyak promosi untuk mengudang konsumen datang. Kalau Anda sewa stand dan buka pameran di situ, bukan mustahil gerai Anda dikunjungi orang, dan tanaman Anda dibeli orang. Di Jakarta ada beberapa event pameran tanaman yang berskala nasional, seperti Pameran Flora Fauna di Lapangan Banteng setiap bulan Agustus, atau pameran-pameran tanaman hias yang diselenggarakan Majalah Trubus. Tapi banyak juga pameran-pameran serupa yang diselenggarakan oleh Pemda, Supermal, atau event-event organizer, di banyak tempat. Kalau Anda berminat, silakan saja hubungi penyelenggaranya. Yang perlu Anda lakukan, selain menyiapkan tanaman hias andalan adalah mencetak kartu nama untuk disebar. Jangan lupa cetak nomor telepon Anda jelas-jelas, agar setelah pameran usai, tanaman Anda tetap dibeli orang.

Open House.

Open house atau buka nursery di rumah sendiri paling enak. Anda bisa setiap hari menongkrongi, memantau, dan menerima pembeli. Kalau bisnis Anda laku, Anda boleh bilang pada keluarga di rumah yang ikut menyaksikan, bahwa jadi pedagang tanaman hias tidak hina. Cara ini gampang dilakukan bila Anda punya pekarangan atau lahan yang memenuhi persyaratan. Tapi bagi yang tidak punya lahan, bisa bikin dak.

Enaknya, para tetangga yang lewat dan melihat, atau handaitaulan yang kebetulan mampir bisa menjadi pengiklan bisnis Anda. Syukur-syukur mereka juga ikut tergerak untuk membelinya, bukan malah memintanya secara gratis. Jika yang terakhir ini terjadi, jangan sekali-kali Anda mengabulkannya. Lebih baik Anda menjual kepada mereka dengan harga miring atau rugi, daripada memberinya cuma-cuma. Jangan sampai yang kemudian menjadi berita dari mulut ke mulut adalah bahwa tempat Anda adalah tempat yang tepat di mana orang bisa mendapatkan tanaman secara gratisan. Dengan menjual murah atau rugi, sedikitnya, yang akan menjadi berita adalah tempat Anda tempat menjual tanaman dengan harga murah. Keuntungan lain dengan memilih cara ini, Anda tentu saja tidak perlu buang beaya untuk menyewa lapak. Juga, kalau sedang tidak ada pembeli, Anda bisa menikmati keindahan setiap hari. Kerugiannya: istri, mertua, anak atau cucu Anda bisa terganggu ruang geraknya. Anda juga harus mulai bersiap-siap memiliki rumah seperti hutan belantara. Cara ini juga bisa dilakukan secara luwes. Misalnya, kalau Anda masih ngantor, atau punya usaha lain, Anda bisa hanya open house pada hari Sabtu dan Minggu saja.

Nitip ke Penjual Tanaman Hias

Ini cara paling aman, terutama jika Anda tergolong hobis pembosan. Jadi kalau ada tanaman yang Anda anggap sudah menjemukan, Anda bisa mereka untuk memasarkannya. Cara nitip teman juga pas jika Anda tergolong pemalu, atau masih malu-malu menjadi pedagang tanaman hias. Keuntungannya, rumah Anda nyaman, dan Anda tak perlu mengeluarkan beaya sewa lapak. Jeleknya, kalau tanaman Anda tersia-sia di tempat ‘penitipan’. Bahkan bukan tidak mungkin, orang-orang yang Anda titipi malah men’curi’ tanaman Anda dengan memotong bonggol atau akarnya tanpa Anda ketahui.

Menggaji Tukang Gerobak Keliling.

Ini cara paling jitu kalau rumah Anda sempit, dan Anda tidak punya kebun sendiri. Bikin gerobak dorong, dan panggil para pengangguran yang tinggal di sekitar Anda untuk diajak menjadi pedagang keliling tanaman hias. Suruh mereka masuk ke perumahan-perumahan menjajakan tanaman Anda. Dewasa ini banyak orang senang tanaman hias tapi terlalu sibuk untuk mendatangi nursery. Mereka adalah pasar potensial Anda. Enaknya, setiap hari Anda menerima setoran dari para penarik gerobak dorong.

Kalau setiap gerobak menyetor Anda uang Rp. 1 juta saja sehari, kita sudah bisa bayangkan, betapa indahnya bisnis tanaman hias. Dari sana sekaligus Anda juga bisa mendapat info tanaman apa yang disukai dan mana yang tidak disukai. Yang disukai, segera belanja di tempat penjualan grosir tanaman hias. Risikonya, kalau penarik gerobak kabur beserta gerobaknya Anda bisa gigit jari. Tapi Anda bisa cegah duluan dengan menyimpan fotokopi KTPnya. Kalau ada apa-apa, tinggal lapor polisi.

Jadi Team Hunter

Kalau Anda ingin dapat untung dari berjualan tanaman hias tapi modal cekak atau tidak punya modal sama sekali, cara ini bisa dilakukan. Yaitu dengan menjadi seorang hunter (pemburu) atau buser (buru sergap) tanaman hias. Pada dasarnya hunter maupun buser adalah makelar atau istilah kerennya, brooker. Modalnya, informasi dan sebuah handphone/smartphone yang bisa kirim foto melalui MMS (Multimedia Messaging Service). Atau bisa juga dengan BBM. Dengan model bisnis ini, Anda bahkan tidak harus melakukan budidaya tanaman hias sendiri.

Buka kebun khusus sendiri.

Cara ini mungkin termasuk cara paling mahal. Karena kita harus menyewa atau memiliki lahan luas di daerah pinggiran di mana harga atau sewa tanah masih murah. Tapi percayalah, meski di dearah pinggiran sekali pun, kalau koleksi tanaman hias Anda bagus, orang akan tetap memburunya. Bak syair lagu: “Ke gunung kan kudaki, ke laut kan kuseberangi….” Keuntungannya, Anda bisa memilih konsumen yang datang ke kebun Anda. Kalau Anda sedang capek Anda bisa mengatakan nursery Anda tutup, Anda sedang di luar kota atau alasan-alasan lainnya. Bahkan Anda bisa menyeleksi pembeli Anda. Keuntungan lainnya, kalau orang sudah jauh-jauh datang ke tempat Anda, sudah pasti mereka juga akan berbelanja cukup banyak.

Buka kebun, sekaligus buka kedai kopi atau Galeri

Kalau kondisi keuangan memungkinkan, dan lokasi mendukung, selain buka kebun dan jual tanaman, Anda bisa menambah fasilitas lain seperti kafe atau kedai kopi, atau galeri lukisan. Jadi, selain berburu tanaman, pengunjung bisa minum kopi, atau beli lukisan. Di Bandung ada All About Strawberry. Bapak Ibu beli tanaman strawberry, anak-anak bisa minum juice strawberry. Di Baturaden, Purwokerto ada Puspa Tiara Nursery yang menyediakan bakso dan kopi. Istri beli tanaman, anak-anak makan bakso dan suami bisa ngopi. Semua happy.

Menjajakan dengan Sepeda Motor atau Mobil.

Cara bisnis tanaman hias seperti ini boleh dicoba kalau Anda tidak punya lapak. Kita ambil dagangan di tempat kulakan, lalu menjajakan secara keliling dengan sepeda motor, atau mobil. Sasarannya, pedagang-pedagang tanaman hias kaki lima. Atau masuk ke pedagang-pedagang yang sedang buka stand pameran karena terlalu sibuk sehingga tidak punya waktu untuk kulakan. Kita bisa jual per lima atau sepuluh pot. Tak usah untung banyak, asal penjualan lancar dan pembayaran bagus, sudah aduhai. Modalnya, cuma tahu tempat kulakan, tahu di mana sasaran kita berada, dan punya sepeda motor atau mobil yang bisa kita pakai. Kalau Anda bisa ngutang dulu di tempat kulakan, lebih asoy. Jadi Anda tak perlu mengeluarkan modal. Tentu saja, Anda harus langsung membayarnya begitu Anda menerima uang.

Bikin Website atau Blog

Bisnis Tanaman Hias secara Online. Kalau mau memasarkan tanaman hias Anda ke pasar lebih luas, Anda bisa bikin website. Di situ Anda bisa pasang foto-foto tanaman di situ, dilengkapi deksripsi dan harganya. Bikin website tidak mahal. Anda paling cuma harus bayar seorang desainer web, suruh bikin web. Keuntungan lain kalau punya website, Anda malah bisa jadi brooker. Tanaman punya teman yang mau dijual difoto, gambarnya pasang di situ. Kalau laku, Anda dapat komisi.

Sekarang Anda tahu kan, ternyata ada banyak Cara Bisnis Budidaya Tanaman Hias yang bisa dilakukan.

Tips Memilih Tanaman Hias Yang Cocok Dengan Rumah Anda

Tanaman Hias Yang Cocok Untuk Rumah Anda | Tanaman Hias untuk ditempatkan diteras rumah anda sebaiknya jangan yang berukuran terlalu besar karena masalah keterbatasan lahan. Alternatif pilihannya berkisar pada tumbuhan bugenvil, kaca piring, palem, pandan bali, dan pisang kipas yang berukuran kecil. Lazimnya, orang menggunakan rak atau pot gantung yang bisa menampung lebih banyak jenis tanaman. Rak pot yang dijual di pasaran bentuknya bermacam-macam. Yang dekoratif terbuat dari rangka besi yang dibentuk dengan cantik dan artistik. Rak jenis ini sangat cocok untuk Tanaman Hias dalam rumah Anda.

Tips Memilih Tanaman Hias Yang Cocok Dengan Rumah Anda
Agar tak terlalu berat, biasanya rak memuat pot bertumbuhan kecil dan berbunga. Seperti adenium dan euphorbia, dua tanaman yang tengah naik daun. Boleh juga Aglaonema, tanaman berdaun merah dan hijau, serta bunga aster warna-warni dan anthurium. Kebanyakan orang memang cenderung memasang dan memilih tanaman berbunga agar keindahannya maksimal.

Untuk pot yang ditaruh di lantai, biasanya isinya tanaman besar memakai pot berkaki. Untuk yang lebih kecil, kini banyak tersedia aneka pot plastik yang sedang populer. Pilihan lain, ada pot pilar, yakni pot berbentuk kotak yang memanjang ke atas.

Supaya hemat, dianjurkan pemakaian pot besar yang bisa memuat bermacam tanaman hias . Dalam pot itu, tak ada batas antar tanaman. Jadi, bisa diatur gradasi warnanya agar makin ciamik.

Di tanah yang berbatasan dengan teras, cocok ditanami tanaman hias tumbuhan perdu agar air hujan yang jatuh tak memantul balik dan masuk ke teras. Saya menyarankan Anda memilih tanaman teh-tehan, krokot, oleander, bungur, dan palem ekor tupai.

Bila ingin tanaman perdu yang menebarkan wangi, pilihlah tanaman bunga melati. Jika ingin tanaman perdu berbunga, ada pula jenis baby rose. Bagi yang ingin tanaman cepat rimbunnya dan berbunga semarak, pilihannya adalah lantana.

Bagaimana? Kira kira Anda pilih yanga mana?

10 Jenis Tanaman Hias Dengan Perawatan Mudah

10 Jenis Tanaman Hias Dengan Perawatan Mudah | Merawat rumah tetap indah dengan tanaman hias terkadang menjadi bumerang tersendiri  ketika perawatan tanaman ternyata sulit dilakukan. Berikut beberapa jenis tanaman hias yang dapat dipelihara namun tak rewel untuk menambah asri hunian  Anda.

Cemara Norfolk
 
Jenias tanaman hias - Cemara Norfolk
Cemara Norfolk
Rahasia merawat Cemara Norfolk atau Norfolk Island Pine tetap sehat adalah  cukup cahaya  dan kelembapan.  Cemara Norfolk yang kurang cahaya cenderung berubah menjadi cokelat dan rontok dimulai dari cabang-cabang terendah. Begitupula jika udara terlampau kering, akan menjadi target utama bagi laba-laba dan tungau untuk bersarang.  Di habitat aslinya cemara ini dapat mencapai tinggi 60 meter. Namun di dalam ruangan,  cemara norfolk umumnya hanya mencapai tinggi 3 meter.

Chinese Evergreen
 
Tanaman Hias Chinese Evergreen yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama lokal Sri Rejeki (Aglaonema commutatum) ini, umumnya digunakan sebagai tanaman indoor . Daunnya yang tebal berwarna hijau dengan motif di tengah bernuansa perak keabu-abuan memberikan sentuhan cerah dan alami di dalam ruangan.  Dalam perawatan, tanaman ini tak memerlukan banyak perawatan khusus seperti pupuk maupun obat anti hama. Tanaman ini juga tak banyak memerlukan air dan cenderung tahan ketika perawatan tidak berjalan teratur.  Kedua sifatnya (tangguh dan hijau) ini membuatnya banyak diminati sebagai tanaman rumahan.  Kendati beberapa pusat perbelanjaan juga meminatinya sebagai tanaman penghias pinggiran taman atau penutup lahan kosong.

Dracaena Fragrans
 
Tanaman Hias ini sepintas mirip dengan pohon Suji namun berdaun lebar dengan garis kuning melebar di bagian tengah daun.  Nama ilmiahnya adalah  Dracaena fragrans 'Massangeana'.  Tanaman ini sangat mendukung sebagai tanaman indoor berbatang tegak dengan daun-daun yang menjuntai. Sangat pas ditempatkan dalam sebuah pot besar sehingga nampak lebih mengisi.

Jika dracaena telah tumbuh terlampau tinggi, Anda dapat memotong bagian bawah batang sekitar 30 hingga 60 cm di atas tanah. Lalu, biarkan tunas baru tumbuh kembali dari bagian bawah.

Catatan : Tanaman ini beracun, sebaiknya jangan sampai dikunyah hewan peliharaan.

Dieffenbacchia atau Daun Bahagia
 
Dieffenbacchia (dieffenbachia spp) yang kerap disebut sebagai beras tumpah atau daun bahagia memiliki batang yang mirip dengan tebu. Berdaun rimbun dengan paduan hijau putih, menjadikan penampilan tanaman ini cukup mempesona di dalam ruangan. Jika ditanam bersama-sama dalam satu wadah akan nampak seperti semak yang rimbun. 

Penampilan daun yang tebal berwarna hijau dan putih juga mempertegas nuansa topis yang diberikan di dalam ruangan. Sayangnya, semua bagian tanaman ini beracun dan dapat menyebabkan iritasi parah pada bibir dan lidah.

Lidah Mertua
 
Tanaman Hias sukulen bernama asli Sansevieria trifasciata 'Laurentii' ini,  tak memerlukan perawatan untuk tumbuh dengan baik. Kendati demikian, penampilannya mampu memperindah ruangan dengan daun-daun yang mirip pedang panjang. Diluar negeri, tanaman ini lebih dikenal dengan nama Snake Plant karena memiliki motif daun yang mirip dengan sisik ular. Selain itu juga memiliki bentuk yang menjuntai tinggi.

Hampir semua jenis lidah mertua mampu bertahan kendati dalam pencahayaan rendah. Satu-satunya masalah yang dapat terjadi adalah akar membusuk jika terlalu banyak air.

Philodendron
 
Daunnya yang berbentuk hati memiliki sifat tahan lama, membuat tanaman philodendron menjadi tanaman indoor andalan. Daun-daun philodendron hederaceum oxycardium juga sangat tahan kendati berada dalam pencahayaan rendah. Philo dapat ditempatkan di tepi rak buku atau di atas perabot yang besar.
Batang philo dapat memanjat mudah pada moss atau kayu sehingga mudah membuatnya menjadi menara tegak hijau.

Tanaman Zee Zee
 
Tanaman Hias yang satu ini kerap dinamakan tanaman abadi karena sukulen tanaman ini mampu bertoleransi terhadap pencahayaan rendah dan tak memerlukan perawatan khusus. Daun yang tebal dan berkilau membuat tanaman ini mirip dengan plastik.

Tanaman yang bernama asli zamioculcas zamifolia ini memiliki sifat tumbuh lambat sehingga dapat dijadikan tanaman meja tanpa harus melakukan pemangkasan. Dan, jika Anda ingin menghias ruangan besar sebaiknya pilih tanaman yang besar pula.
Sesekali, Anda perlu memangkas beberapa batang untuk mempertahankan penampilan yang menghijau, sehat hingga beberapa minggu kedepan.
Tanaman Laba-laba 
 
Tanaman Hias ini adalah tanaman yang telah dikenal lama sejak jaman ibu-ibu kita. Nama ilmiahnya adalah chlorophytum comosum vittatum.  Tanaman ini memiliki daun yang mirip dengan rambut atau sarang laba-laba. Berwarna hijau putih dengan garis-garis putih.

Tanaman ini masih saja populer sebagai tanaman indoor.  Bentuknya yang rimbun dapat digantung maupun diletakkan sebagai tanaman pojok di atas pedestal tinggi. Anakan tanaman ini dapat dikembangkan di dalam air maupun ditanam di pot tanah sebagai tanaman baru.

Keladi-keladian
 
Tanaman Hias yang juga dikenal dengan nama asing arrowhead vine dan bernama ilmiah Syngonium podofilum ini dikenal sebagai tanaman rumahan yang fleksibel. Bisa bermanfaat sebagai indoor plant maupun outdoor plant. Daunnya yang mirip dengan pucuk anak panah  sedikit tebal  memiliki aneka ragam motif dan varian. Beberapa ada yang memiliki daun hijau dengan motif putih, hijau – bronzy  dengan sedikit sentuhan pink, dan sebagainya. Tanaman keladi hias ini dapat dibiarkan menjalar tegak di tiang maupun ditanam dalam keranjang dan digantung.  Sangat cocok diletakkan di berbagai sudut rumah untuk menambah keasrian dalam ruang.

Hoya
 
Hoya (Hoya carnosa) atau tanaman lilin, memiliki daun hijau berlilin dan  bunga merah muda nan wangi. Beberapa  tanaman memiliki sentuhan emas  menambah daya tarik tanaman. Anda dapat membiarkan memanjat, merambatkan batang ke topiary, atau membiarkannya  dalam keranjang menjuntai.

Tanaman hoya menawarkan bunga yang indah dan seringkali  memiliki wangi memikat. Tanaman ini tak memerlukan banyak air, sehingga tidak lekas layu ketika Anda lupa menyiraminya.

Manfaat dan Nilai Bisnis Tanaman Hias

Kehadiran tanaman hias dipekarangan rumah Anda dapat memberikan berbagai macam manfaat dan kegunaan. Selain mempercantik pemandangan, keberadaan tanaman hias juga akan memberikan udara segar di lingkungan sekitar rumah. Tentunya hal tersebut sangat baik untuk kesehatan Anda dan keluarga.

Manfaat dan Nilai Bisnis Tanaman Hias

Bayangkan ketika Anda memasuki pekarangan rumah yang teduh dan asri dikelilingi dengan aneka jenis tanaman hias, bungan bunga yang cantik, aneka pohon berbunga, aneka tanaman perdu, tanaman rambat, hingga aneka pepohonan buah yang rindang. Sejauh mata memandang, pemandangan utama yang menghampar dari seluruh ruangan di dalam rumah hingga keseluruh penjuru halaman adalah hamparan warna-warni bunga tanaman yang terlihat asri dan membuat mata sejuk, tempat tinggal yang demikian terasa begitu tenang dan damai menyejukkan hati. Begitu menginjakkan kaki di rumah yang sperti itu, kemacetan kehidupan kota akan serta merta sirna dan terganti oleh perasaan teduh dan penuh dengan kedamaian itu.

Tanaman hias bukanlah sekadar hiasan untuk pelengkap rumah. Tanaman hias sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai peneduh dan filter penyaring debu dan udara. Setelah penghuni rumah sehari penuh didera kesibukan bekerja. Apalagi buat Anda yang setiap hari terjebak kemacetan lalu lintas perkotaan saat menuju dan pulang dari tempat bekerja. Anda akan kembali mendapatkan energi yang fresh setelah menikmati hamparan tanaman hias koleksi Anda. Segar rasanya kalau melihat banyak daun mekar dan merekahnya bungan serta ranumnya aneka buah dihalaman rumah kita.

Nilai Ekonomis Tanaman Hias


Kolektor dan atau hobbyist tanaman hias dalam mengoleksi tanaman lebih didorong pertimbangan bahwa tanaman yang ia koleksi itu punya nilai dan tidak terlalu sulit dibudidayakan. Kebanyakan orang mengoleksi tanaman yang dianggapnya akan punya nilai jual. Demikian pula jika tanaman mudah berkembang biak, misalnya melalui bijinya yang melenting seperti tanaman adenium dan anthurium. Pertimbangan lain dalam megkoleksi tanaman hias adalah aspek kelangkaan. Semakin langka suatu tanaman hias, semakin jarang orang memiliki, semakin menimbulkan kebanggaan tersendiri.

Itu pula sebabnya banyak kolektor bertahan memilih anthurium, aglaonema, adenium, euphorbia, philodendron, sansevieria, bromelia, yang banyak beredar di pasaran saat ini. Budi daya tidak terlalu sulit, perawatan juga tidak terlalu mudah, dan harga di pasaran terus terjaga. Sebaiknya anda tetap tekun merawat tanaman koleksi anda seperti adenium, euphorbhia, anthurium Jenmanii dan Gelombang Cinta dengan sebaik-baiknya walaupun harga tanaman hias secara umum saat ini sedang anjlok, bahkan tidak laku dipasaran.

Mengoleksi tanaman hias, memang kemudian terpulang pada tujuan anda masing-masing. Kalau bisa di kelompokkan, ada  yang memang kolektor sejati, hobbyist, dan user atau pelaku yang biasanya hanya mengikuti pasar. Tertari untuk bisnis tanaman hias?

Cara Membuat Bonsai

Langkah-Langkah Membuat Bonsai

Bonsai merupakan salah satu teknik memperindah tanaman hias. Hal utama membuat bonsai adalah keuletan. Tanpa itu bonsai yang bernilai tidak akan pernah tercapai. Membuat bonsai membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Membutuhkan proses yang panjang dan kesabaran dalam menekuni dunia perbonsaian. Sebelum Anda mencoba membuat bonsai perlu kiranya Anda mengetahui tentang langkah-langkah membuat bonsai.
Berikut beberapa langkah dalam membuat bonsai ;

Kriteria Tanaman yang Bisa Dibonsai

Tanaman atau pohon yang akan dibuat menjadi bonsai disebut dengan bakalan bonsai. Bakalan bonsai berupa tanaman yang diambil dari alam atau dari hasil perbanyakan, baik biji, setek, cangkok, okulasi, maupun enten. Dari mana pun asalnya, tanaman yang dimaksud harus memiliki kriteria-kriteria khusus untuk dapat dijadikan tanaman hias bonsai. Jika kriteria-kriteria tersebut terpenuhi, tentu tanaman tersebut dapat dijadikan bonsai yang sempurna. Umumnya, tanaman yang akan dibonsai harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : 

1) Tanaman dikotil, atau tanaman berkeping dua umumnya berbentuk pohon yang keras dan berekambium. Jenis tanaman inilah yang paling ideal dijadikan bonsai. Tanaman jenis monokotil (seperti jenis kelapa, bambu, semak dan perdu) bisa juga dikerdilkan, tetapi disebut denganbonsai sejati.

2) Berumur panjang, pasalnya, bonsai merupakan seni yang terus tumbuh, sehingga memerlukan tanaman yang bisa bertahan hidup puluhan, bahkan ratusan tahun.

3) Tahan hidup menderita, sebaiknya tahan hujan dan panas. Selain itu, juga tahan terhadap kondisi wadah yang sempit dan terbatas. Sebagai bonsai, tanaman harus biasa hidup terus meskipun jumlah makanan atau nutrisinya sedikit dengan perkembangan akar dan batang yang seadanya.

4) Bentuknya indah secara alami. Pohon yang akan dibonsai harus sudah memiliki daya tarik atau keindahan, baik daun, batang, akar, bunga, maupun buahnya. Keindahan tersebut akan semakin menonjol dan proporsional setelah mendapatkan perlakuan sesuai dengan tata cara pembonsaian yang benar.

5) Tahan mendapat perlakuan. Untuk mendapatkan bonsai yang sempurna, pohon atau bakal bonsai perlu diperlakukan dengan teknik-teknik tertentu (detraining), misalnya diiris, dipangkas, dan dililit dengan kawat guna untuk mendapatkan bentuk yang sempurna. Contoh tanaman yang bisa dibuat bonsai di antaranya, yaitu Azalea, Pinus, Asam, Ulmus, Jeruk, Beringin, Bougenvill, Buxux, Sianto, dan lain sebagainya.

Pembuatan Bibit Tanaman Bonsai
Pembuatan bibit untuk bonsai atau bakal bonsai dapat dimulai dari pemilihan langsung jenis pohon yang memiliki cabang yang banyak yang nantinya tinggal diberikan perlakuan tertentu, seperti dipotong, dan dikreasikan agar dapat dibentuk menjadi tanaman bonsai. Disamping itu teknik pembuatan bibit tanaman bonsai dapat diperoleh dari biji yang khusus untuk disemaikan atau dari semai yang ada di alam bebas, setekan atau cangkokan yang pembuatannya memerlukan sedikit keterampilan, okulasi, dan bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas dan masih nampak bertahan untuk hidup.

1) Semai Bakal Bonsai.

Perolehan bibit tanaman bonsai dengan cara penyemaian sendiri dirasa kurang efisien, karena akan memakan waktu cukup lama.

 2) Setek, Cangkok dan Okulasi

Menyetek, mencangkok dan membuat okulasi merupakan seni tersendiri. Pembuatan bibit tanaman bonsai dengan cara menyetek dan mencangkok dapat menghasilkan tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan). Sedangkan membuat okulasi bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun. Jenis stek yang dikenal yaitu : setek lunak atau setengah lunak, setek keras, dan setek daun.

Untuk mencangkok, dipilihlah dahan minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan kulitnya mudah dikelupas (tidak lengket). Teknik mencangkok 1) Kupas kulit dahan selebar 3-5 cm, 2) Buang lendirnya dengan mengerok atau melap dengan kain yang kering, 3) Biarkan 3-4 hari, 4) Kemudian tutup lukanya dengan mos yang dibasahi atau campuran antara tanah dan remah dengan kompos yang tua dengan perbandingan 1:1, 5) Balut mos atau tanah dengan lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas dan bawah, 6) Dengan jarum lembaran plastik dilubangi agar sirkulasi udara dapat berlangsung dengan baik.

Untuk membikin okulasi dapat dilakukan pada jenis pohon misalnya buah-buahan yang akan dijadikan bonsai. Bibit okulasi terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu: a) Batang bawah (onderstam), b) Batang atas (entrijs). Langkah-langkah dalam perokulasian:
1) Batang pokok bersihkan 15 cm di atas tanah,
2) Sayat kulit 10 cm dari atas tanah selebar 8 mm, dengan membikin keratan di bagian atas dan kanan kiri menurun ± 4 cm panjang,
3) Tarik kulit ke bawah, sehingga menyerupai lidah, kemudian potong separuhnya,
4) Sayat mata dari dahan entrijs, dengan kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang ± 4 cm di atas mata yang merata, sehingga pas betul menempel pada keratan pohon pokok,
5) Angkat kayu perlahan-lahan tanpa merusak matanya,
6) Kulit yang bermata, masukkan antara kayu dan kulit lidah batang pokok, yang telah dibuka, dan tempelkan kembali, usahakan matanya tidak tertutup,
7) Balut dengan tali raffia yang erat.

 Pemilihan Media Tanam Bonsai

 Bonsai ditanam di dalam pot yang tipis, oleh karena itu media tanamnya sangat terbatas. Hal ini menyebabkan bonsai hanya memiliki persediaan nutrisi tanaman yang terbatas dan sangat sensitif terhadap air siraman atau air hujan. Media tanam yang baik harus mengandung nutrisi dan bahan mineral yang cukup agar tanaman dapat hidup dan bertumbuh dengan baik. Macam-macam bahan yang di pakai untuk campuran media tanam bonsai meliputi.

1) Pasir, bahan ini memiliki sifat porous sehingga mudah meneruskan air, mencegah air menggenangi media untuk waktu yang lama, dan memudahkan udara masuk ke dalam media tanam.

2) Tanah, tanah yang umum dipakai yaitu tanah gunung yang hitam atau cokelat tua dan tanah merah.

3) Humus, humus berasal dari dedaunan atau ranting pohon yang sudah mengalami proses pelapukan alami untuk jangka waktu yang lama. Humus mengandung banyak zat hara dan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.

4) Kompos, kompos banyak mengandung unsur hara dan biasanya di tambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya. pupuk kompos bisa di buat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah, tablet, pelet, dan briket.

5) Pupuk kandang, pupuk kandang yang biasa di pakai dari kotoran kambing. pupuk kandang yang boleh di pakai yaitu sudah matang, yang warnanya cokelat tua atau hitam dan tidak bau. Media tanamnya memerlukan tanah atau humus lebih banyak agar dapat mempertahankan air/kelembaban. Ada juga tanaman yang memerlukan nutrisi lebih banyak dari tanaman yang lain. Untuk itu, media tanamnya harus mengandung humus dan pupuk lebih banyak.
  
Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Bonsai
Penanaman tanaman bonsai diawali dengan pemilihan tanaman dengan batang utama yang cukup kuat kemudian memindahkan ke pot. Selanjutnya bentuk alur tanaman sesuai dengan yang anda suka dengan memakai kawat. Periksa ranting dan cabang yang tumbuh secara rutin untuk membentuk bonsai sesuai dengan apa yang kita mau. Hal lain yang tak kalah penting adalah pemilihan tanah, karena disanalah pembentukan batang, ranting dan dahan ditentukan. Pilihlah tanah dengan kadar humus sedikit dan jagalah kelembaban tanah tersebut namun jangan biarkan terlalu banyak air atau sampai menyebabkan tanah menggumpal, karena dapat mengancam hidup tanaman.

Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peneneman tanaman bonsai seperti : 1) Pot dan isinya. Pot merupakan sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri. Selain pot berbentuk baki, semua pot bonsai diperlengkapi dengan satu atau lebih lubang pembuangan air, yang ditutup dengan gas plastik atau yang lain. Resep umum medium untuk tanaman yang berdaun lebar (Beringin, getahperca, sawo, dan sebagainya) adalah: 50 % tanah liat sedang, 20 % pasir dan 30 % kompos;
2) Mengisi pot. Mengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak lebih dari 35 cm bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur. Lapisan kedua masih lunak, masih dapat menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisa berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air;
3) Pengamanan isi pot. Batu kerikil, pasir dan tanah bisa mengandung serangga tanah yang membahayakan tanaman bonsai, terutama cacing dan nematoda. Untuk itu diperlukannya untuk memfilter isi pot agar terbebas dari Cacing tanah, serangga, jenis-jenis penyakit, dan Biji-biji rerumputan dan sebaginya terdapat di dalam tanah, agar tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.;
4) Pemeliharaan setelah tanam. Setelah penanaman selesai, siram bakal bonsai dan tanahnya dengan mempergunakan spayer yang halus. Air penyiraman harus bersih dan tidak berlumpur dan nentral (tawar). Hentikan penyiraman jika air sudah berkelebihan dan mengalir ke luar melalui lubang air. Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat yang teduh, tidak banyak angin dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan kesayangan. Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantung plastik transparan.
  
Gaya Tanaman Bonsai

Penentuan gaya bonsai yang diinginkan tentunya mengacu pada ukuran bonsai. Ukuran bonsai diukur dari tepi atas pot sampai ke puncak mahkota. Berdasarkan ukurannya, bonsai dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu, kecil sekali ( mame bonsai ) tinggi s/d 15 cm, kecil ( small bonsai ) tinggi 15-30 cm, sedang ( medium bonsai) tinggi 30-60 cm, besar ( large bonsai) tinggi 60-100 cm, besar sekali ( extra large ) tinggi 100-150 cm.

Pada mulanya, bonsai hanya di buat menurut lima gaya yang terdiri dari gaya tegak lurus (chokan), tegak berliku (tachiki), miring (shakan), setengah menggantung (hang kengai), dan menggantung (kengai).

Seiring dengan perkembangan zaman, kelima gaya dasar tersebut kemudian berkembang menjadi gaya-gaya yang lain seperti berikut.Berumpun (kabudachi). Dari satu batang tanaman di permukaan tanah, pecah menjadi beberapa batang, bisa jadi 5,6,7 batang dan seterusnya yang masing-masing mempunyai satu mahkota lengkap. Kubah (hoki tsukuri).Batang tumbuh ke atas kemudian pecah menjadi beberapa cabang yang ujung-ujung daunnya membentuk kubah dengan perakaran yang kokoh ada di sekeliling batang. Akar terjalin (netsu neagari). Terdiri dari beberapa batang dan masing-masing batang tersambung oleh akar yang tampak di permukaan tanah. Rakit (ikada). Batang aslinya yang rubuh akan menjadi bonggol perakaran yang memanjang dan menghubungkan batang baru, yang terbentuk dari cabang-cabang pohon lama. Tampil akar (neagari).Perakaran ditampilkan menonjol keluar di atas permukaan media tanam dan keindahannya menjadi pusat perhatian. Disamping itu ada gaya tumbuh di batu. Tumbuh di dalam sela-sela batu/shizuke, atau tumbuh di atas batu/sekijoju, dengan perakaran tampak menonjol, bahkan mencengkram batu. Terpelintir (nejikan). Batang atau cabang terpelintir, gaya ini terbagi dua, yaitu satu cabang atau batang terpelintir. Selain itu ada yang dua batang atau dua akar yang saling memlintir satu sama lain. Sastrawan (Bunjin).Batang tanaman tinggi , mempunyai liukan, mahkota dan juga ranting-rantingnya hanya berdaun sedikit.

Merunduk (shidare tsukuri). Pada gaya jenis ini mulai dari cabang dan ranting semuanya merunduk ke bawah. Tertiup (fukinagashi). Pohon ini seakan tertiup angin terus-menerus sehingga semua perantingan mengarah ke satu sisi. Daun tidak rimbun, hanya tipis dan sedikit saja. Keringan (sharimiki), cabang atau ranting yang sudah kering/mati total, yang dapat berasal dari pohon itu sendiri atau merupakan buatan manusia (ditempel).Berbatang banyak. Berbatang dua (sokan), berbatang tiga (sankan), berbatang lima (gokan), dan seterusnya. dan berkelompok (yose ue).Biasanya terdiri dari sekelompok pohon yang di tata dalam sebuah pot tipis sehingga memberi kesan pemandangan yang luas seperti hutan atau kebun

 Tahap Pembentukan Bonsai
Membentuk tanaman kerdil alias bonsai pada hakikatnya ialah membuat duplikat dari bentuk-bentuk pohon-pohon di alam bebas yang tetap di bawah ukuran yang normal. Adapun tahap dalam pembentukan bonsai yaitu:

1) Tahap pertama, membentuk kerangka dasar. Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami pemindahan. Batang pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk. Sebelum membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.

2) Tahap kedua merubah arah dan bentuk. Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai.Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk memudahkan pelaksanaannya seperti kawat kuningan dari beberapa ukuran diameternya, tali raffia, tang untuk memotong kawat, gunting pemangkas, gunting biasa, pisau kecil yang tajam, tang yang runcing ujungnya dan cellotape.

 Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Tidak semua jenis tanaman dapat dikerdilkan. Tanaman yang dapat memenuhi persyaratan untuk dikerdilkan adalah tanaman yang mempunyai daun berukuran kecil, misalnya Beringin, jeruk kingki (Triphasi aurantium), jenis-jenis coniper (cemara, pinus ), delima (punika granatum) dan sebagainya. Penyempurnaan bonsai kini letaknya untuk menyusun ranting-ranting dengan daunnya yang cukup lebat, namun seimbang dengan bentuk dan ukuran bonsai keseluruhannya. Pengendalian pertumbuhan pada tanaman bonsai dilaksanakan melalui pemangkasan dan pengetipan / pemetikan titik tumbuh. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong dahan atau ranting yang sedekat mungkin dengan kuntum yang nampak sehat tutup lukanya yang besar dengan paraffin. Setelah itu dilanjutkan dengan melilit dahan-dahan yang memanjang menggunakan kawat selama pertumbuhan baru, untuk membentuk penampilan bonsai selanjutnya, hasil yang cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun.

 Beberapa teknik yang sering digunakan untuk memperbanyak bonsai adalah dengan pemotongan bagian vegetatif dan layering. Kedua cara ini digemari para pebisnis bonsai karena relatif cepat dan mudah. Anda bisa memotong percabangan bonsai, kemudian menanamnya pada media tumbuhyang sesuai untuk menghasilkan bonsai baru.
Ranting bonsai yang dipotong harus cukup tebal dan kokoh agar bisa menjadi anakan baru yang cantik. Jika ranting yang Anda potong berasal dari bonsai yang telah cukup tua, maka anakannya pun akan memiliki kesan setua induknya, dan ini merupakan nilai plus tersendiri bagi bonsai Anda. Memang pemunculan akar dari ranting yang sudah tua lebih lama jika dibandingkan dengan ranting yang masih muda. Namun, tidak ada salahnya mencoba bukan? Anakan hasil potongan harus dibiarkan tumbuh sekitar 6 bulan terlebih dahulu, baru Anda boleh mem-bonsainya.
  
Teknik perbanyakan bonsai yang kedua adalah dengan layering. Teknik ini mirip dengan cangkok, yaitu membiarkan ranting membentuk akar selama masih menempel pada induknya. Prosedurnya pun dapat dilakukan dengan cara cangkok biasa, yaitu mengupas kulit kayu pada bagian yang ingin dijadikan anakan baru, menyelimutinya dengan media lalu dibungkus plastik. Cangkokan terus disiram sampai tumbuh akar. Jika akar telah tumbuh, Anda boleh memindahkan anakan tersebut ke media yang terpisah dari induknya. Biasanya bagian yang dicangkok adalah cabang yang cukup tebal agar anakan bonsai tumbuh seindah bonsai induknya dengan kokoh. Anda juga dapat melakukan cangkok bonsai pada bagian akar atau tunas.
Teknik lainnya yang cukup umum digunakan adalah menyambung beberapa jenis bonsai untuk menghasilkan varian baru. Misalnya bonsai spesies A akan disambungkan dengan spesies B. Ranting bonsai A dipotong, sementara kulit kayu bonsai B dikupas pada bagian yang ingin disambungkan. Tempelkan potongan bonsai A pada bagian bonsai B yang telah dikupas, bungkus dengan plastik yang telah diberi semprotan hormone agar kedua bagian cepat menyatu.
Kultur bonsai juga bisa didapatkan dengan potongan daun. Namun, cara ini tidak selalu berhasil pada semua spesies. Cari lah referansi lain yang bisa dijadikan sebagai pendukung. Semoga artikel ini bermanfaat, dan anda berhasil dalam membuidaya bonsai.


Demikian beberapa langkah dalam membuat bonsai.

Jenis-Jenis Tanah

Tanah merupakan media tanam bagi tanaman hias kita. Untuk lebih memahami mengenai media tanam tanaman hias, kiranya kita perlu juga mengetahui jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia terutama. Berdasarkan bahan induk dan proses perubahan yang disebabkan oleh tenaga eksogen, tanah di Indoensia dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis tanah tersebut kami uraikan sebagai berikut;
a. Tanah litosol
Tanah litosol belum lama mengalami perkembangan. Hal ini akibat pengaruh iklim yang lemah, letusan vulkan, dan topografi yang terlalu miring atau bergelombang. Agar tanah litosol cepat terbentuk perlu beberapa cara, antara lain dengan penghutanan atau tindakan lain untuk mempercepat proses pelapukan. Tanah litosol terdapat di daerah pegunungan kapur dan daerah karst di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku Selatan
b. Tanah Pedzolik
Tanah pedzolik merah kuning adalah tanah yang terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung karsa pada iklim basah dengan curah hujan 2.500-3.500 mm/tanah. Jenis tanah ini banyak terdapat di pegunungan, terutama di Nusa Tenggara. Tanah Ng pedzolik merah kuning yang cocok dmanfaatkan untuk peladangan, kebun karet, teh dan kopi.
c. Tanah organosol
Tanah organosol di Indonesia secara umum disebut tanah gambut. Tanah organosol berasal dari organisme tumbuh-tumbuhan yang selai digenangi air. Akibatnya, sirkulasi udara tihadak lancar, sinar matahari terhalang oleh air rawa. Pada umumnya, tanah organosol memiliki sifat-sifat berikut ini.
Sebagai bahan koloid kuat yang mampu untuk mengikat air.
Mengandung mineral sesuai  kategori termuda dari bruinkol dan steemkool
Mengandung unsur C sekitar 58%, unsur H sekitar 5,5 %, O sekitar 34,5%, dan N sekitar 2 %
d. Tanah alluvial
Tanah alluvial adalah tanah yang berasal dari endapan lumur yang dibawa aliran sungai. Tanah alluvial mempunyai sifat subur sehingga cocok untuk pertanian. Daratan yang alluvial yang luas terdapat di Sumatra bagian timur, Jawa bagian utara, Kalimat bagian selatan dana tengah, serta Papua bagian selatan.
e. Tanah vulkanis
Tanah vulkanis adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan vulkanis, baik dari lava maupun dari abu vulkanis yang telah membeku. 
f. Tanah Kapur
Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batuan kapur. Tanah ini umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur berumur tua. Tanah kapur betul-betul tidak subur, namun masih dapat ditanami pohon jati.
g. Tanah Pasir
Tanah yang berasal dari batu pasir yang telah melapuk. Tanah ini memiliki kadar air yang sedikit. 
h. Tanah humus
Tanah yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan yang telah membusuk. Tanah yang sangat  subur dan umumnya berwarna hitam.
i. Tanah laterit
Tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Termasuk tanah yang tua, sehingga tidak subur lagi. 
j. Tanah regosol
Jenis tanah regosol umumnya belum jelas membentuk diferensiasi. Jenis tanah regosol mengandung bahan yang belum atau masih baru mengalami proses pelapukan. 

Demikian postingan kami tentang jenis-jenis tanah di Indonesia, yang bermanfaat menjadi media tanam tanaman hias kita. 

Macam-Macam Perkembangbiakan Tumbuhan

Macam Perkembangbiakan Tumbuhan
Tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup, memiliki ciri yang umum yaitu ia dapat berkembangbiak. Perkembangbiakan pada tumbuhan, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan secara kawin atau generatif dan perkembangbiakan secara tidak kawin atau disebut juga vegetatif. Perkembangbiakan secara tidak kawain atau vegetatif sendiri ada dua macam, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. 

a. Perkembangbiakan secara Generatif
perkembangbiakan secara generatif artinya perkembangbiakan secara perkawinan. Perkawinan dalam proses perkembangbiakan tumbuhan lebih sering diucapkan dengan istilah peyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di atas kepala putik. penyerbukan akan diikuti proses pembuahan. Jika pembuahan berhasil maka terbentuk biji. Contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan cara generatif adalahrambutan mangga, jambu 

b. Perkembangbiakan Tumbuhan secara Vegetatif
perkembangbiakan secara vegetatif aadalah pekembangbiakan tumbuhan tanpa melalui proses penyerbukan (perkawinan). Perkembangbiakan secara vegetatif dikelompokan menjadi dua yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan vegetatif buatan. 
1. vegetatif alami
Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif alami merupakan proses perkembangbiakan tumbuhan tanpa melalui perkawinan dan merupakan proses secara alam. 
Perkembangbiakan secara vegetatif alami, antara lain
a. Spora
perkembangbiakan secara spora contoh tumbuhan adalah lumut, suplir dan tumbuhan paku. 
b. tunas
Tunas, contoh pada tumbuhan pisang, bambu dan tebu,.
c. Umbi batang
contoh pada tanaman ubi jalar, gembili dan kentang
d. Umbi Lapis
contoh pada bawang merah, bawang putih, dan bunga bakung
e. akar tinggal
contoh pada jahe, kunyit, dan lengkuas
f. geragih
contoh pada arbei, pegagan, dan semangi.
2. vegetatif buatan
a. mencangkok
tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan cara mencangkok antara lain mangga, kedondong, ramutan, sawo, durian dan jambu
b. setek
contoh tanaman yang dapat berkembangbiak dengan setek antara lain cocor bebek, tebu, singkong, dan sirih, untuk tanaman hias adalah mawar, bugenvil.
c. merunduk
tumbuhan yang dapat diperbanyak dengan cara merunduk antara lain melati, apel, dan alamanda
d. kultur jaringan
sebagian besar tumbuhan dapat diperbanyak dengan kultur jaringan. Contoh perbanyakan dengan model kultur jaringan adalah tanaman anggrek

Demikian macam-macam perkembangbiaka tumbuhan, semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita bersama. 

Kapan Mengganti Media Tanam Kaktus

Waktu Tepat Mengganti Media Tanam Kaktus

Agar kaktus tetap sehat dan cantik, media tanamnya harus diganti secara berkala. Kaktus sebagai tanaman gurun yang dijadikan tanaman hias tentu perlu perlakuan khusus, agar ia tetap cantik dan mempesona. Kapan waktu tepat mengganti tanaman kaktus, tentu tergantung dari ukuran tanaman itu sendiri. Semakin besar tanaman kaktus maka penggantian media tanam lebih pendek waktu pergantian media tanamnya. Umumnya jenis kaktus berukuran kecil sampai sebesar bola kasti hanya perlu waktu tiap enam bulan sekali. Contohnya pada kaktus Notocactus dan Mammilaria. Kelompok ini memang tergolong cepat tumbuh. Beda dengan kelompok kaktus yang lambat tumbuh, hanya waktu setahun sekali. Contohnya adalah kaktus kaktus own root (non grafting) seperti Echinocactus dan Ferocactus.
Adakalanya diluar waktu-waktu tersebut, perlu dilakukan penggantian media. Hal itu bila dijumpai tanda-tanda tertentu. 

Tanda-Tanda kaktus perlu diganti media tanam
1. Duri atau bulu baru tidak tumbuh lagi.
2. Pada kaktus grafting, nampak ada pertumbuhan, bahkan batang atas atau bawah makin kurus. 
3. Akar keluar dari pot, berarti pot sarat dengan akar.

Cara Mengganti Media Tanam Kaktus
Bila didapatkan tanda-tanda tersebut di atas, segera keluarkan kaktus dari pot. Pot ini dapat dipakai kembali bila masih sesuai, asalkan dicucui lebih dahulu dengan air sabun. Ada dua cara yang dilakukan mengganti media tanam kaktus
Pertama
Akar dipotong sampai tersisa seperempat bagian. Setelah dibersihkan dari media tanam lama, kaktus dapat langsung ditanam di dalam pot yang sesuai. 
Kedua
Semua akar dipotong habis, lalu dibiarkan tergeletak di tempat teduh. Untuk memacu pertumbuhan akar maka diberi root hormon. Biasanya 2-3 minggu kemudian akan keluar kar dan siap ditnam kembali. 
Baik cara pertama dan kedua memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Cara yang kedua agak sedikit merepotkan dan memakan banyak tempat kendati demikian cara yang kedua akan lebih mempercepat pertumbuhan kembali kaktus. 
Sekarang terserah Anda, menggunakan cara pertama atau kedua. Demikian waktu untuk  mengganti media tanam kaktus. Semoga bermanfaat. 

Cara Menyetek Daun Violces

Cara Menyetek Daun Violces

Memperbanyak tanaman violces dengan cara yang mudah dan sederhana adalah lewat stek daun. Cara perbanyakan lain seperti lewat biji misalnya, dianggap terlalu lama karena butuh waktu untuk memperoleh bijinya. 
Peralatan yang harus disediakan hanya wadah plastik untuk penanaman dan sebilah pisau tajam yang bersih,untuk memotong tangkai daunnya. Daun yang siap stek adalah daun yang sudah dewasa. Stek berasal dari daun muda seringkali gagal karena busuk. 
Tangkai daun yang akan distek dipotong miring,potongannya sejajar dengan permukaan bawah daun, agar diperoleh permukaan yang cukup luas dan akar dapat tumbuh sebanyak-banyaknya. Untuk merangsang keluarnya akar, stek ini direndam dulu dalam air. Setelah berakar, baru dipindahkan kemedia pembibitan. Tetapi tanpa direndam dulupun bisa juga tumbuh. 

Media yang dipakai berupa campuran 50 persen humus bambu, 25 persen pupuk andan dan 25 persen. Sebaiknya semua campuran tersebut dikukus terlebih dahulu selama dua sampai empat jam, kemudian dikeringkan 2 sampai 3 hari. Tujuan dari pengukusan ini adalah untuk menghindaari ancaman cacing nematoda yang sering mematikan Violces. Sebelum media dipakai, dianjurkan untuk mengukur derajat keasaman.Angka pH sedikit diatas 6, berpengaruh baik bagi kesuburan Violces selanjutnya. Kalau tidak, maka pertumbuhannya akan lambat dan sulit berbunga .

Stek daun ini membutuhkan waktu kira-kira dua bulan untuk bertunas. Tunas-tunas dipisahkan satu sama lain kalau panjangnya sudag 2-3 cm, dan dipindah ke potlain (kompot) agar tumbuh lebih leluasa. Satu sampai dua bulan kemudian, tanaman dipindah lagi, tetapi ke pot tunggal. Setip potnya berisi satu tanaman. 

Perawatan
Sejak stek mulai ditanam samai dia ditempatkan dalam kompot, sangat membutuhkan pupuk untuk merangsang tumbuhnya daun. Setiap  minggu sekali pemupukan dengan pupuk yang mengandung N tinggi, rutin diberikan. Memasuki masa pembungaan, terutama setelah Violces ditempatkan dalam pot tunggal, pupuk yang diberikan harus berkadar P tinggi, agar cepat berbunga. Untuk mencegah datangnya hama  maupun penyakit, perlu dilakukan pemberian obat yang sesuai. Kondisi yang cocok buat violces adalah tempat yang teduh agar kelembabannya tetap terjaga dan terang walupun secara tidak langsung terkena sinar matahari. Violces mulai berbunga setelah lebih 8 bulan, asalkan dirawat baik-baik.

Cara Menyetek Azalea

Langkah-langkah menyetek Azalea

Salah satu cara praktis untuk memperbanyak Azalea adalah dengan stek pucuk. Kalau Anda ingin mencoba berikut ini langkah-langkahnya. 

Sediakan Kotak Stek
Untuk wadah penyetekan,sediakan kotak dari kayu atau bahan lainnya. Dalamnya kotak kira-kira 25 - 30 cm, sedang lebar dan panjangnya tergantung banyaknya yang akan disetek. Biasanya bidang seluas 30 x 30 cm dapat memuat 15 - 20 batang stek. Jangan lupa pada dasar kotak diberi lubang untuk pembuangan air. 

Media Tanam Stek
Syarat utama media tanam untuk menyetek Azalea adalah berdrainase baik tetapi dapat menahan kelembaban air. Media tanam yang demikian dapat dibuat dari campuran humus, mos, pasir dengan perbandingan 1 :1 : 1. Ketiga bahan tersebut mesti kita saring terlebih dahulu sampai halus, baru kemudian kita campur. Sebelum ditanami, media ini mesti diseterilkan terlebih dahulu, caranya dengan mengukusnya sampai suhu 80 derajat selama beberapa jam. 

Bahan Stek
Bahan steknya dapat diambil dari pucuk-pucuk cabang yang sudah pernah berbunga. Pucuk cabang tersebut dipotong dengan menggunakan pisau tajam, sepanjang kira-kira 10-15 cm dan memiliki tiga duan. Ujung bawah batang stek kemudian diruncingkan dengan cara memeotong miring sekitar 45 derajat. 
Selanjutnya stek ditancapkan dalam kotak yang telah diisi media tanam dengan jarak 7 x7 cm atau 10 x 10 cm. Kemudian kotak stek yang telah ditanami itu ditutup kaca atau dapat juga ditutupi dengan plastik transparan, kemudian diletakan di tempat teduh yang suhunya kira-kira 20 -28 derajat celcius.
Dua minggu berikutnya jika stek masih tetap hijau segar, berarti ia hidup. Jika stek sudah tumbuh dan daunnya sudah mencapai sekitar delapan helai, ia dapat dipindahkan ke dalam pot kecil sebagai tanaman muda. Agar tidak stres, tanaman muda itu sebaiknya diletakan terlebih dahulu di tempat yang kondisinya hampir mirip dengan kondisi selama dalam kotak stek. Baru setelah tanamannya kuat, ia dapat di letakan di ruangan biasa dan dipelihara seperti tanaman muda lainnya. 

Demikian langkah-langkah cara menyetek Azalea, semoga bermanfaat.

Cara Membentuk Cabang Bonsai

Cara-Cara Sederhana Membentuk Cabang Bonsai

Agar bonsai bernilai tinggi, cabangnya harus diatur sesuai dengan beberapa kriteria. Berikut ini beberapa kriteria dan cara membentuk cabang bonsai.
Cabang memegang peranan penting dalam membentuk kesimbangan bentuk bonsai. Seperti halnya pada akar dan batang, cabang bonsai yang ideal  juga harus memenuhi beberapa kriteria, yang antara lain sebagai berikut. 

Bentuk Daun dan Ukurannya
Cabang Bonsai, harus besar dipangkal dan makin kecil diujungnya. Bentuknya harus sesuai dengan bentuk asli pada pohon di alam. Cabang bonsai yang bentuknya dari pangkal ke jung besarnya hampir sama, nialainya rendah dan menandakan proses pembentukannya tergesa-gesa. 
Agar cabang bentuknya sesuai dengan kriteria diatas maka perlu langkah yaitu pemangkasan bentuk. Caranya, dengan memangkas cabang yang akan dibentuk itu sedikit diatas atau didepan ranting. Kemudian salah satu ranting yang terdekat dengan letak potongannya, dililit dengan kawat tembaga dan arahnya diatur agar ranting tersebut seolah-olah merupakan bagian ujung cabang. Ranting itu lalu dipelihara samapai besarnya sedikit lebih kecil dari besarnya cabang, sehingga tampak seperti ujung cabang. 
Untuk mencapai bentuk cabang yang ideal dan ukurannya pas, pemangkasan bentuk dari sebuah cabang bonsai biasanya mesti dilakukan beberapa kali, sampai mencapai bentuk yang ideal yang kita inginkan.
Ukuran cabang di bagian bawah harus lebih besar dari cabang yang di atasnya. Besarnya pangkal cabang, idealnya memiliki sepertiga diameter batang ditempat cabang itu tumbuh. 

Membentuk Arah Cabang Bonsai
Arah pertumbuhan cabang harus diatur mendatar atau agak merunduk, meniru arah cabang dari pohon tua yang tumbuh dialam. Untuk membuat pertumbuhan cabang ini sesuai dengan keinginan kita dapat dilakukan dengan cara melilitkan kawat tembaga atau jenis lain dan memaksanya kearah tertentu sedemikian rupa agar bentuknya ideal dan serasi. Cabang yang sudah kaku dan tidak dapat diarahkan dengan melilitkan kawat, bisa dipaksa dengan cara mengaitkan kawat pada ujung cabang tersebut kemudian menariknya ke bawah dan kawat bagian ujung bawahnya diikatkan pada pot atau benda lain. 

Membentuk Ranting Bonsai
Seperti halnya cabang, bentuk ranting juga harus besar di pangkal dan mengecil ke arah ujung. Untuk itu ranting juga perlu dipangkas seperti halnya cabang tanaman yang akan dibonsai. Sebuah cabang bonsai dapat dikatakan telah mempunyai ranting yang lengkap apabila batangan rantingnya yang terlebar berukuran tepat setengah dari batang cabangnya. 

Demikian beberapa langkah sederhana cara membentuk cabang bonsai

Cara Merangsang Soka Rajin Berbunga

Merangsang Soka Berbunga
Tanaman hias berupa bunga Soka merupakan tanaman hias yang populer. Keelokan dan kerajinannya berbunganya yang menyebabkan. Namun ada juga yang mengeluh karena sokanya malas berbunga. Untuk itu ada baiknya mengikuti beberapa lagnkah merangsang soka berbunga di bawah ini 

Faktor-faktor yang menyebabkan soka tidak mau berbunga
Apakah tanaman soka sudah cukup cahaya sinar matahari? Soka akan menyenangi adanya cahaya sinar matahari, yang tujuannya akan menjadikan rangsangan terhadap munculya bunga. 
Faktor kedua yang menyebabkan soka tidak mau berbunga adalah salah dalam menggunakan pupuk. Pemberian pupuk N (urea atau ZA) disarankan jangan sampai berlebihan, karena hanya akan merangsang pertumbuhan daunnya saja. Tanaman Soka lebih menyukai pupuk organik, seperti pupuk kandang, dalam jumlah cukup, yaitu untuk menjaga agar tanah tetap gembur. 

Faktor berikutnya adalah keadaan media tanam atau tanah. Tanah yang terlalu asam, bisa menyebabkan daunnya menderita klorosis (menguning), sehingga tidak sempurna berfotosintesis tidak mau berbunga. Tanaman soak menghendaki tanah yang berdrainase baik, gembur dan mengandung bahan organik cukup. Tanah di sekitar tanaman juga harus dijaga agat tetap lembap. Jika kekurangan air, tanaman ini juga sulit berbunga. Hal ini sesuai dengan sifatnya yang suka sinar matahari sehingga penguapan airnya tinggi perlu diimbangi dengan banyaknya air siraman, terutama pada musim kemarau. 

Selain itu perlu juga dilihat dari jenis tanaman soaka. Ada beberapa jenis tanaman soka yang tidak berbunga. Jadi jika ingin memelihara tanaman soka, carilah Soka yang jenisnya berbunga. 

Selain faktor diatas Cara Merangsang  Soka Rajin Berbunga antara lain ;
a. Tanamlah soka di tempat yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari penuh. 
b. Pilihlah jenis soka yang rajin berbunga, soka-soka hibrida yang umumnya dari Bangkok.
c. Jika ditanam dalam pot lakukan penggantian media tanamnya setiap tahun sekali. Media tanam yang digunakan sebaiknya berupa campuran antara tanah kebun,pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 5 : 4 : 1. 
d. Jika ditanam langsung di tanah berilah pupuk kandang agar tanah tetap gembur. Pupuk kandang yang bisa diberikan bisa kotoran sapi atau kuda asal sudah matang.
e. Untuk merangsang bunga, berilah pupuk yang unsur P dan K-nya tinggi. 
f. Jaga media tanam atau tanah disekitarnya tetap lembab dengan menyiramnya secara rutin sampai kelembaban tanahnya mencapai kapasitas lapang.
g. Pangkas daunnya jika terlalu rimbun. Pada saat penggantian media tanam sebaiknya juga dilakukan pemangkasan tajuk, supaya terbentuk tunas-tunas baru dengan kenop-kenop bunga yang baru pula.

Mudahnya Membuat Bonsai dengan Serut

Mengenal Tanaman Serut
Serut adalah jenis tanaman yang sudah lama populer sebagai bahan bonsai. Tidak jarang bonsai dari tanaman ini mahal harganya, karena memang tanaman serut ini sangat cocok untuk dibuat bonsai.
Serut dalam bahasa latinnya Streblus asper, banyak dijumpai di dataran rendah di bagian utara pulau Jawa, Sumatera. Pada dasarnya serut memang sudah memiliki daun kecil. Namun setelah mengalami masa perawatan sebagai bonsai, daun serut akan menjadi lebih kecil lagi. Kulit kayunya berwarna putih, bertolak belakang dengan warna daunnya. Hal ini menjadi salah satu daya tarik tanaman ini. Selain memiliki keunikan akan daun serta kulit kayu yang berwarna putih, tanaman ini juga dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam di dalam pot. Saat ditanam di dalam pot tanaman ini masih dapat membentuk cabang dan ranting. Batangnya juga mudah tumbuh tunas, sehingga mudah dalam pemilihan cabang yang akan dibosai. Tanaman ini memiliki buah yang berwana hijau dan juga berbunga berwarna putih. Baik bunga dan buahnya tidak begitu menonjol karena terlalu kecil ukurannya. 

Kebiasaan Tanaman Serut 
Pada saat musim kemarau, kebiasaan tanaman serut ini adalah merontokan daunnya. Namun kurang lebih seminggu kemudian, tunas-tunas baru akan bermunculan. Jadi jika kebetulan anda memiliki tanaman ini baik berupa bonsai maupun tidak, jika tiba-tiba daunnya rontok Anda tidak perlu cemas. Ini adalah salah satu kelakuan yang khas yang dimiliki serut. 
Umur tanaman serut dapat dikatakan amat panjang, dapat tumbuh sampai ratusan tahun. Dan sebagai tanaman bonsai ia tidak rewel menuntut perawatan yang aneh-anah. 

Cara Perkembangbiakan Tanaman Serut
Kebanyakan bonsai serut yang ada masih galian dari alam. Padahal tanaman ini mudah dikembangbiakan, yaitu dengan tunas akar, cangkok maupun dengan cara stek. Hanya memang cara terakhir memang agak sulit, sehingga dibutuhkan perlakuan dan perawatan khusus. 
Memindahkan tanaman serut ke dalam pot harus dilakukan dengan hati-hati. Tanaman ini sangat peka terhadap pemotongan akar. Bilamana perlu penggaliannya dilakukan secara bertahap. Pertama, potong dulu sebagian akarnya, kemudian timbun lagi dengan tanah. Lebih kurang dua bulan berikutnya, pemotongan tahap kedua yang merupakan pemotngan seluruhnya dapat dilakukan. Setelah melalui cara tersebut, tanaman serut dapat dipindahkan ke dalam pot besar terlebih dahulu, yang merupakan pot sementara. 

Media Tanam Tanaman atau Bonsai Serut
Selama masa training (pembentukan), agar ia tumbuh sehat, sebaiknya digunakan media tanaman tanah gunung dicampur pupuk kandang atau humus, dengan perbandingan 1: 1. Pada media tanaman ini, cabang dan rantingya akan tumbuh subur dan cepat besar, sehingga cepat mencapai keseimbangan dengan besarnya batang. Jika keseimbangan dirasakan sudah cukup, tanaman dapat dipindahkan ke dalam pot bosai yang permanen. Media tanamannya sebaiknya berupa campuran antara tanah gunung, humus, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1.
Bonsai serut menyukai sinar matahari pnuh, maka harus diletakan di tempat yang terbuka yang terkena sinar matahari sepanjang hari. Di tempat itu, ia akan tumbuh baik dan daunnya dapat lebih kecil, serta tahan penyakit. Jika diletakan pada tempat yang kurang sinar mataharinya, pertumbuhannya akan terganggu, akarnya tidak berkembang biak, daunnya besar-besar, dan ruas cabang atau ranting panjang-panjang. 
Bonsai serut minimal harus disiram satu kali sehari. Jika sistem drainase potnya baik, penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari, terutama pada musim kemarau. 

Hama Pada Tanaman atau Bonsai Serut
Musuh utama bonsai serut adalah kutu putih yang mengeluarkan embun madu yang manis rasanya. Penyebaran kutu ini dibantu oleh semut yang menyukai embun madunya. Selain itu, embun madu ini merupakan media tumbuh yang baik bagi cendawan jelaga yang suka menutupi daun sehingga hitam warnanya. Untuk menanggulangi hal ini, bonsai serut sebaiknya di semprot insektisida atau fungisida secara rutin. Bila perlu bagian yang sudah terserang disikat untuk dibersihkan. 

Tips Merawat Bonsai Bugenvil

Bugenvil merupakan tanaman asli Amerika Selatana. Bugenvil termasuk dalam keluarga Nyctaginaceae. Tanaman ini dapat tumbuh setinggi 4 meter. Selain dibiarkan tumbuh secara alami, bugenvil juga merupakan salah satu tanaman yang dapat dibuat bonsai. 

Bagaimana cara perawatan bonsai bugenvil. Di bawah ini kami uraikan beberapa tips cara perawatan bonsai bugenvil;
1. Cahaya Matahari
Sinar matahari cukup diperlukan bagi bugenvil agar dapat tumbuh optimal. Untuk mendapatkan cahaya matahari, sesekali letakan bonsai  bugenvil keluar ruangan. Waktu yang tepat untuk bugenvil mendapt sinar matahari langsung adalah sekitar jam 8 - 10 pagi. 
2. Media Tanam alias tanah
Media tanam yang baik salah satu cirinya adalah memiliki drainase yang baik, artinya media tanam tidak boleh terlalu padat. Beberapa bahan organik dapat ditambahkan untuk pencampuran media tanam. 
3. Penyiraman 
Bugenvil merupakan salah satu tanaman yang tidak memerlukan banyak air, artinya tumbuhan ini tahan akan kebutuhan air. Namun demikian sebaiknya lakukan juga penyiraman yang rutin beberapa hari sekali. Lakukan penyiraman jika benar-benar media tanam sudah kering dan padat. 
4. Nutrisi
Bugenvil memerlukan berbagai nutrisi agar dapat tumbuh optimal. Beikan bahan pupuk rendah noitrogen untuk memastikan kecukupan gizi tanaman bonsai anda. 
5. Pemangkasan
Bonsai bugenvil cocok untuk memepercantik interior rumah anda. Untuk menjaga keindahan bugenvil, sebaiknya lakukan pemangkasan di bagian-bagian tertentu pada ranting bonsai bogenvil anda. 
6. Mengganti Pot
Seiring pertumbuhan bonsai, mengganti pot menjadi sesuatu hal yang penting. Penggantian pot dapat dilakukanm setiap dua atau tiga tahun. Lakukan pergantian pot dengan memperhatikan media tanam asal bugenvil. Jika tidak tepat biasanya bugenvil akan stres, yang ditandai dengan banyak daun yang kering dan berguguran. 
7. Hama
Hama yang umum menyerang bonsai bugenvil diantaranya adalah ulat, kutu daun dan jamur. Jika diperlukan gunakan insektisida atau fungisida untuk melindungi bonsai bugenvil dari serangan berbagai hama. 

Demikian beberapa tips merawat bonsai bugenvil kesayangan Anda. 

Mengenal Suplir dan Kiat Merawat Suplir

Kiat Merawat Suplir

Suplir adalah tumbuhan paku populer untuk dijadikan tanaman penghias ruang. Suplir berasal dari marga Adiantum. Perbanyakdiri pada suplir dengan spora yang terletak pada bagian tepi sisi bawah daun yang sudah dewasa. Penampilan yang khas yang ada pada suplir menjadikan tanaman ini menjadi penghias berbagai sudut ruangan. Agar suplir semakin indah sesuai dengan ciri khasnya tersebut, perawatan terhadap suplir ini harus benar-benar diperhatikan.

Banyak penggemar suplir yang masih penasaran dengan suplir besar. Berbagai usaha dilakukan untuk membesarkan suplir tetapi sia-sia. Padahal, suplir besar sangat digemari karena kelihatan lebih cantik dan memberi kesan teduh. Hal utama yang perlu diketahui ialah jenis-jenis suplir yang dapat dibesarkan. Disamping itu harus pula diperhatikan syarat tumbuh, media tanam dan pot serta pemeliharaannya. Berikut ini adalah keterangan lebih jauh mengenai hal tersebut.

A. Jenis Suplir yang dapat dibesarkan
Tidak semua suplir dapat tumbuh besar sesuai dengan keinginan kita. Ada beberapa jenis suplir besar yang memang dapat dibesarkan. Antara lain : A. cv. kedondong, A. macrophyllum cv. variegata, A. polyphyllym cv. asam coklat, A. peruvianum "Silver Dollar Fern". A. peruvianum cv. besi, A. tenerum cv. Victoria Elegans, A. tenerum cv. Pauwen Staart (Pastar II), A. Trapeziforme cv. Amamita.
Jika dimasukan dalam penggolongan suplir maka jenis suplir tersebut diatas tergolong yang berukuran " L". Ukuran suplir ini didasarkan pada panjang daun. Ukuran S ialah yang panjang daunnya kurang dari 30 cm, M yang panjang daunnya antara 30 - 90 cm, dan L yang panjang daunnya lebih dari 90 cm. Dalam hal ini tidak dibedakan yang berbatang tegak dan yang melengkung ke bawah.

B. Syarat Tumbuh Suplir
Bericara soal syarat tumbuh yang ideal untuk suplir akan terlalu rumit sebab semuanya tidak mutlak harus begini dan begitu. Tiga hal penting yang harus diperhatikan ialah;

1. Kelembaban
Secara alamai, suplir dapat ditemui di bangunan-bangunan tua, sekitar sumber air, parit-parit hutan, daerah perkebunan teh dan sayuran, atau tempat-tempat lain yang cukup sejuk. Dengan demikian suplir menyukai tempat yang lembab walaupun tidak berlebihan. Kadar kelembaban tempat suplir tumbuh dengan baik adalah sekitaar 50 -80 %.

2. Sinar Matahari
Suplir dapat dibagi menjadi dua golongan menurut kebutuhan sinar matahari yang diterimanya. Pertama, suplir berdaun kecil, yaitu A. raddianum dan kultivarnya, biasanya membutuhkan sinar matahari antar 3 samapai 4 jam dan yang terbaik ialah matahari pagi antara pukul 7 sampai pukul 10 pagi. Golongan kedua adalah suplir berdaun besar, yaitu A. tenerumdan kultivarnya, membutuhkan sinar matahari yang lebih sedikit, sekitar 1-2 jam sehari.
Jika kekurangan sinar matahari, warna daunnya menjadi kusam , tangkainya memanjang, dan daunnya tidak rimbun. Ini dapat terjadi jika suplir ditempatkan di teras yang sama sekali tidak terkena sinar matahari langsung. Sebaliknya, jika jika diletakan di bawah sinar matahari langsung, daunnya akan terbakar dan layu, terutama pada jenis yang bertekstur daun lembut seperti "postar"
Suplir yang akan ditempatkan terus menerus di dalam ruangan sebaiknya diangin-anginkan di luar ruangan beberapa menit setiap harinya, untuk menerima sinar matahari. Tetapi jika suplir anda berada pada tempat yang sinar mataharinya cukup, sebaiknya tidak perlu dipindah lagi. Suhu normal untuk suplir berkisar antara 10-25 derajat celasius.

3. Angin
Suplir senang dengan angin yang berhembus lembut, suasana ini biasanya terjadi di teras rumah dan samping rumah. Maka alangkah baiknya jika suplir diletakan dalam area ini. Angin tersebut berfungsi melatih batang-batangnya menerima dan menahan angin sehingga batang-batang tersebut menjadi kuat. Sebaliknya, bila tak ada angin, batang-batang tersebut cenderung melemah dan mudah patah. Namun jangan lupa, angin juga selalau tidak menguntungkan. Angin yang kencang dapat mematahkan batang-batang suplir yang kuat. Itulah sebabnya anda jangan menaruh suplir ditempat yang lalu lintas anginnya kencang, seperti di depan pintu atau tempat lain yang terbuka.

C. Media Tanam
Sekarang, tidak sulit mencari media tanam suplir karena berbagai merek dagang dapat kita temui. Tetapi nyatanya tidak semua media suplir yang dijual baik untuk suplir. Dalam hal ini anda harus teliti sebelum membeli.

1. Susunan Media Tanam Suplir  yang Baik
Syarat utama ialah yang selalu porous dan banyak mengandung humus, dengan derajat keasaman (pH 6,5-7). Jika media tanamnya tidak banyak mengandung humus akan cenderung mudah memadat sehingga menyulitkan drainase. Akibatnya, pertumbuhan akar dan tanaman secara keseluruhan akan terganggu.
Hal penting yang juga harus diperhatikan ialah bahan pembuat media tanam suplir itu sendiri. Bahan yang baik berupa: pupuk kandnag, humus pakis-pakisan, humus kacang-kacangan, humus bambu, kapaur dolomite, tepung tulang, tepung darah, tepung ikan, dan Furadan. Perbandingan campuran bahan itu ialah, pupuk kandang dua bagian, humus enam bagian, kapur dolomite satu bagian, tepung atau sekam padi satu bagian, ditambah insektisida dan fungisida secukupnya. Ciri yang baik ialah, jika pencampurannya tersebut digenggam terasa empuk seperti busa dan bila dilepas dari genggaman akan mengembang kembali.

2. penggantian Media Tanam Tanaman Suplir
Kapan penggantian media tanam dilakukan, tidak dapat ditentukan dari perhitungan waktu saja, misalkan sekian minggu, atau sekian bulan. Paling baik penggantian dilakukan saat media tanam sudah menunjukan gejala memadat. Ini dapat diketahui dengan cara memasukan jari ke dalam media tanam. Jika sulit jari masuk ke media tanam, itu berarti media tanam sudah memadat. Dan ini tandanya media harus diganti atau diremajakan kembali.
Mengganti media tanam berarti juga mengganti pot baru sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Jika suplir sudah tumbuh lebih besar tentu akarnya juga semakin banyak sehingga tanaman membutuhkan ruang atau tempat tumbuh yang lebih luas agar perkembangan tanaman tidak terganggu. Untuk mengatasinya, penggantian pot dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan pertumbuhan suplir.
Suplir yang tingginya antara 10-17 cm membutuhkan pot ukuran 10 (diameter 10 cm), sedang suplir yang tingginya 17-30 cm perlu pot ukuran 12 ( diameter 12 cm), dan seterusnya.
Mengganti pot juga mengganti media tanam. Nah, jika anda ingin mengganti media taman suplir, berikut ini kami sajikan langkah -langkah yang harus dilakukan.
a. Siramlah terlebih dahulu tanaman yang akan dibongkar agar media tanam cukup basah sehingga mudah dikeluarkan dari pot.
b. Kemudian, pot dibalik sambil memegang tanaman suplir agar media tanamnya tidak berantakan dan akar suplir tidak rusak. Lalu, masih dalam posisi pot terbalik, tanaman di cabut pelan-pelan.
c. ambil pot baru yang telah disiapkan sebelumnya dan isi dengan media tanam baru, kira-kira setengahnya. Jangan lupa bagian paling bawah dari pot baru itu diberi sisa humus kasar atau kerikil kecil agar media tanamnya tidak longsor terkena siraman air.
d. Suplir yang sudah dicabut tadi dimasukan ke pot baru dengan mangatur kedudukan batang dan akarnya. Kemudian masukan lagi media tanam yang baru sampai tiga perempat ukuran pot. Media tanam boleh ditekan-tekan agak padat agar kedudukan batangnya lebih kuat dan akarnya tidak gampang goyah. Tanaman baru, perlu ditopang dengan sebilah kayu karena akarnya belum berpegang erat pada media tanamnya.
e. Setelah itu tanaman langsung disiram sehingga media tanam baru tidak kering. Kelembabannya terus dijaga dengan jalan disiram setiap hari. Jika udara panas sekali, penyiraman boleh dilakukan dua kali sehari.

Memelihara suplir tidak segampang membelinya di pedagang tanaman hias karena dibutuhkan kesabaran dan kecermatan dari si pemelihara. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan ialah:

1. Penyiraman 
Syarat utama menyiram suplir ialah air harus bersih. Boleh air ledeng namun jangan sampai yang banyak mengandung kaporit. Air yang terbaik untuk suplir tentunya air sumur. Air siraman ini memiliki peranan penting untuk menjaga kelembaban tanah. Kalau rumah kita berada di daerah pegunungan sejuk, penyiraman dapat dilakukan sehari sekali saja dan waktu penyiraman antara pukul 8-10 pagi atau pukul 5 sore hari. Sebaliknya jika pemukiman anda berada di daerah panas, suplir disiram dua kali sehari. Suplir berukuran besar dianjurkan untuk disiram sebanyak tiga kali sehari, namun perlu diperhatikan volume air dalam sekali penyiraman jangan terlalu banyak. 
Cara menentukan jumlah air siraman ini ialah dengan coba-coba. Berikan sedikit pada pagi hari kemudian kita amati lagi siang harinya. Jikalau lembaran daunnya tampak layu berarti kita harus menambahkan air lagi. Porsi air siraman harus di perbesar jika cuaca sedang panas dan kering. Tetapi jika sedang musim hujan, air siraman harus dikurangi, apalagi jika tanaman suplir yang diletakan di teras dan kecipratan air hujan. Harus dijaga juga agar air siraman tidak kebanyakan karena akarnya akan jadi busuk. 
Menyiram suplir juga memiliki seni sendiri. Penyiraman boleh kita lakukan langsung ke arah daun sehingga debbu-debu yang menempel pada daun juga ikut tercuci dan suplir nampak lebih segar lagi. Setelah itu jangan lupa dahannya kita goyang-goyangkan dengan pelan agar daun suplir yang rimbun tidak saling melekat karena bisa menggalkan bercak yang menyebabkanbusuk atau layu daunnya. 

2. Pemupukan
Suplir yang embut membutuhkan takaran pupuk yang jauh lebih sedikit tetapi kadar nitrogennya harus tinggi dibanding pupuk untuk Aglaonema dan Philodendron, misalnya. Pupuk tersebut hanya diberikan seminggu sekali. Takaran idealnya agak sulit ditentukan, yang jelas,kita mesti membuat larutan pupuk berkadar tinggi itu dengan encer sekali. Misalnya kalau pupuk tertentu untuk tanaman  hias daun biasa dianjurkan tiga gram per liter air, maka untuk suplir kita buat dua gram per liter air. 
Menyemprotkan pupuk daun sebaiknya dilakukan pagi hari atau senja. Di musim kemarau pemberiaan pupuk pada pukul 5 sore sedang kalau lagi mendung dan udara agak dingin kita semprotkan pada pukul 7 sampai 8 pagi. Kalau ada rencana memupuk suplir sore hari,paginya suplir harus sudah disiram. Tetapi kalau akan memupuk pagi hari, penyiraman harus sudah dilakukan sore, kemarinnya. Penyiraman harus dilakukan lebih dahulu, kalau tidak suplir dapat terserang sakit. 
Satu hal yang tak kalah pentingnya harus dipertimbangakan ialah suplir agak mirip dengan anggrek sebab ia menginginkan lebih dari tiga macam pupuk. Pemakaina satu merek secara terus menerus akan jelek akibatnya. Daun bisa jadi kurang subur tumbuhnya atau kemungkina juga akanlayu. Jadi paling tidak kita harus menyiapkan 4 sampai 5 pupuk daun.

3. Pemangkasan 
Pemangkasan merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan. Tentu saja pemangkasan suplir berbeda dengan pemangkasan tanaman buah. Pemangksan suplir tidak amat susah. Alatnya hanya sebuah gunting potong dan objeknya ialah bagian tanaman yang layu, kering, dan mati, baik batang, calon daun, atau daun dewasa agar selalu cantik dipandang. Pemangkasan tidak hanya untuk membuang batang, ranting yang mati atau layu saja, namun juga berfungsi untuk meremajakan tanaman. Peremanjaan ini dilakukan dengan memangkas daun yang sudah kelewat tua. Biasanya daun yang demikian sudah menghasilkan spora dan sporanya sudah rontok habis. Lama kelamaan warna hijaunya mulai kusam dan tidak menarik lagi. Jika dipotong warna hijaunya mulai kusam dan tidak menarilagi, Jika dipotong maka akan merangsang tunas baru untuk muncul lebih banyak lagi sehingga rumpun makin rimbun. 

4. Pemberian Penopang
Beberapa suplir besar macam A. macrophyllum, A. peruvianum, dan A. trapeziforme memang memiliki batang yang tidak kuat. Tetapi untuk jenis-jenis postar atau lainnya yang berdaun melengkung ke bawah, tentu memerlukan penopang. 
Penopang ini, selain berguna untuk merapikan rumpun juga diperlukan agar batang-batang suplir yang tidak tertup dengan kerimbunan daunnya yang merunduk sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan lancar. Dengan demikian batang-batang suplir yang terkena angin sepoi-sepoi itu akan jadi lebih kuat. 
Bahan yang bisa digunakan untuk menopang boleh berupa batang kawat atau bilah bambu yang panjangnya kira-kira 30 cm. Penopang ini ditancapkan agak dalam dipinggir pot. Untuk tanaman yang rimbun merunduk, cukup diberikan tiga penopang dengan jarka berjauhan, sehingga membentuk segitiga. Pada masing-masing ujung kawat atau bambu yang mencuat itu kita ikatkan sebuah lingkaran dari kawat sehingga bentuk penopang itu mirip kap lampu segitiga sama sisi. Besarnya kawat atau bilah bambu itu disesuaikan dengan besarnya suplir. Makin besar tanaman tentu membutuhkan kawat yang lebih kuat juga. Dengan cara ini diharapkan suplir dapat dilihat selalu cantik dan sehat. 

5. Hama dan Penyakit
Beberapa hama dan penyakit dapat menyerang suplir. Diantaranya, yang penting ialah, kutu, jamur, cacing dan semut. Karenanya tindakan pencegahan sangat dianjurkan. Berikut ini cara memberantasnya;

a. kutu perisai yang warnanya hitam kemerahan
Kutu yang sangat kecil ini menempel dibagian tangkai daun muda, dekat dengan calon daun yang masih melingkar. Mereka menyedot cairan makanan yang seharusnya dialirkan ke daun yang masih kuncup. Cairan ini warnanya agak kemerahan pula. Kutu ini melekat cukup kuat meskipun tubuhnya sangat lembut. Kalau cuma disemprot air atau pupuk saja, ia tidak bakal lepas. 
Tangkai daun yang dihisap kutu ini pasti akan layu dan kuncup daun yang tadinya coklat kemerahan akan berubah warna menjadi kering menghitam. Kalau kutu ini jumlahnya sedikit, lebih baik anda ambil pelan-pelan lalu kumpulkan diatas sehelai kertas, lipat kecil-kecil dan injak sampai gepeng. Repotnya,kalau kutu ini banyak, tentu anda tidak mungkin mengambilnya satu persatu. Untuk itu perlu bantuan racun pembasmi kutu yang ampuh yang dapat anda beli di toko-toko pupuk pertanian. Cara penyemprotan dalam rangka pembasmi kutu atau hama tidak boleh asal-asalan. Jika suplir yang sudah besar batangnya sudah memiliki panjang 30 cm arah semprotannya dimulai dari bawah keatas dan berhenti diujung tunas. Tetapi untuk uplir yang jenisnya kecil atau yang ukurannya masih di bawah 30 cm arah semprotannya harus dilakukan dari atas ke bawah. Penyemprotan ini dilakukan dua minggu sekali secara rutin sampai kutu-kutu tersebut menghilang lenyap.

b. Kutu Putih 
Kutu ini biasanya suka menyerangpucuk daun atau berada di permukaan daun dan di daun-daun yang bersembunyi. Adanya kutu tersebut dapat membuat daun tidak sehat dan sering dihisap cairan daunnya. Untuk penanganannya, kelaian daun yang terserang kutu putih tersebut dipotong dan dibakar atau disemprot  dengan larutan  diterjen secukupnya. Pencampuran diterjen dengan air dengan komposisi satu sendok teh untuk diterjen dengan di campur air sebanyak 10 liter air. Lakukan hal ini kurang lebih selama lima menit. Selesai disemprot, tunggu selama lima menit dan bilas dengan air bersih . Ingat dalam penyemprotan dengan diterjen ini hanya dilakukan pada bagian yang terkena kutu putih saja. Bilaslah air diterjen dengan merundukan/mencondongkan daun ke arah luar pot dan daun tersebut disiram sedikit-sedikit dengan menggunakan tangan. Hal ini untuk menjaga sisa air diterjen masuk dan mengenai daun lainnya atau masuk ke dalam media tanam suplir. Cara lain ialah dengan membalik pot, tangan kanan menyangga pot dan daun suplir yang terkena kutu dibenamkan ke dalam air diterjen.

c. Jamur dan Cacing Tanah
Serangan jamur dan cacing tanah ini dapat dibrantas dengan menabur Furadan 3 G beberapa butir di tiap pot. Akan lebih baik lagi jika anda melakukan tindakan pencegahan preventif dengan cara menyemprotkan fungisida dan menaburkan Furadan beberapa butir ke media tanam suplir sebulan sekali. Cacing biasanya merusak akar suplir sehingga kehadirannya dalam pot suplir cukup berbahaya.

d. Semut Merah
Semut Merah merupakan hama yang sering bersarang di bawah rumpun atau pot. Kehadiran semut merah ini dapat mengganggu pertumbuhan akar meskipun tidak menyebabkan keparahan yang berarti. Biasanya semut bersarang dalam pot yang media tanamnya padat dan kering, juga dapat disebabkan karena rimbunnya suplir terlalu lebat. Kerikil atau potongan akar pakis sebagai penyaring air sering merupakan tempat empuk sebagai sarang semut. Pot suplir yang sudah menjadi sarang semut sebaiknya dibongkar dan diganti media tanamnya dengan yang baru.