Soma Meeki Ikan Hias Bergincu yang Cantik

Ikan ini gemar berpaangan, dan bisa dipijahkan dalam akuarium kalau kondisi lingkungan cocok. Sosoknya miripikan ikan nila, akan tetapi bentuk tubuhnya lebih padat. Warnanya violet dengan strip-strip hitam yang menyilang badan. Dagu dan mulutnya merah menyala. 

Sicantik yang indah ini dekenal dengan nama ilmiah ichlasoma meeki. Asli dari Amerika Tengah, terutama dari perairan di daerah Guatemala dan Yucatan. Di negara Indonesia baru dikenal sejak ahun 1937. 
Jika orang Inggris menyebut ikan ini Firemouth cichlid, maka penggemar di Indonesia lebih suka menyebutnya Soma meeki (panggilan dari nama ilmiahnya) atau Ikan bergincu, karena bibirnya merah seperti orang yang memakai gincu. Matanya bulat dan biru jernih. Pangkal sirip punggung, ekor dan duburnya berwarna violet. Sedang sirinya sendiri berwarna biru dengan selaput tipis, kecuali ujung sirip punggung yang berwarna hijau. 

Ikan jantan dan betia mudah sekali dibedakan. Ikan betina lebih pipih dan lebih kecil dari pada ikan jantan. Ujung sirip punggung dan ekor ikan betina memanjang seperti cambuk. Sebaliknya ikan jantan tidak demikian. Ikan jantan bisa mencapai panjang 15 cm, sedang yang betina cuma 10 cm. Dalam akuarium, ikan ini menghendaki tempat yang lapang dan gemar berada di dasar akuarium. Kalau istirahat, senang sembunyi ditempattempat seperti gua-gua. Gua-guaan ini daat dibuat dari batu atau pot bunga yang dilubangi alasnya. Air akuarium harus jernih, dan pH-nya normal sekitar 7.2. 

Ikan ini bisa dibiakan dalam akuarium, tetapi tidaak bisa dipaksakan. Dalam pemijahan, selain minta air yang jernih, juga tanaman air yang terbenam, seperti Hydrilla dan Certophyllum. Air akuarium dibuat sedalam 35 cm. Di dalamnya harus tersedia bahan peletak telur, berupa pot bunga yang berlubang alasnya. Pot itu ditaruh menidur pada dasar akuarium,tetapi sebelumnya harus disikat dan dijemur di panas matahari, agar bersih. 

Induk betina siap pijah panjangnya 7 cm, cirinya perut didekat anus sudah buncit. Induk jantang penjangnya 12, 5 cm. Sebelum berpijah, ikan jantan sangat rajin mendekati dan mengikuti ikan betinanya samapai kemudian berkejar-kejaran. Kalau betinanya sudah trlihat berdiam diri di luar ot, pasangan jantannya segera memebrsihkan dasar pot dengan mingibasngibasakn siri dadanya, sebagai tempat menaruh telur. 

Telur yang keluar setelah berijah, akan menetas tiga hari kemudian. Dari sepasang induk ini bisa dihasilkan anak 800 sampai 1.000 ekor sekali menetas. Anak diasuh oleh kedua induknya sampai umur tiga minggu. Anak yang baru menetas tidak perlu diberi makan, karena masih mempunyai cadangan berupa kuning telur di perutnya, tetapi setelah berusia tiga hari perlu diberi rotifera atau infusoria sampai umur tiga minggu. 

Setelah berumur tiga minggu, anak ikan harus disapih dan dibesarkan di tempat lain yang lebih luas (misalnya kolam pembesaran) agar pertumbuhannya lebih pesat. Jenis makannya pun diganti dengan kutu air sampai berusia sekitar 2 bulan. Selanjutnya bisa diganti dengan cacing sutera atau tubifex

Tidak ada komentar:

Posting Komentar